Vometa Obat Apa? Manfaat, Dosis, Kandungan, dan Efek Sampingnya
Vometa adalah obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah akibat berbagai kondisi, seperti gangguan pencernaan dan efek samping obat. Ketahui manfaat, dosis, kandungan, dan efek sampingnya di sini.
Apa Itu Vometa?
Vometa adalah obat yang mengandung domperidone, yang berfungsi sebagai antiemetik atau obat antimual. Vometa bekerja dengan cara menghambat efek dopamin di otak, sehingga membantu mengurangi rasa mual, muntah, serta mempercepat pergerakan makanan di saluran pencernaan.
Vometa sering digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akibat gangguan pencernaan, GERD, gastroparesis, atau efek samping obat tertentu seperti kemoterapi dan anestesi. Vometa juga bisa membantu pasien yang mengalami gangguan pergerakan lambung, sehingga lebih mudah mencerna makanan tanpa merasa penuh atau kembung.
Vometa tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, seperti tablet, sirup, dan suspensi, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Kandungan Vometa
Bahan aktif utama dalam Vometa adalah domperidone, yang berperan dalam meningkatkan kontraksi otot lambung dan mempercepat pengosongan lambung ke usus kecil. Selain bahan aktif tersebut, Vometa juga mengandung beberapa bahan tambahan seperti:
- Laktosa monohidrat
- Magnesium stearat
- Silikon dioksida
- Povidon
- Sodium lauril sulfat
Karena Vometa mengandung laktosa, pasien dengan intoleransi laktosa perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.
Manfaat Vometa
Vometa memiliki berbagai manfaat dalam mengatasi mual dan muntah akibat berbagai kondisi medis. Berikut beberapa manfaat utama dari Vometa:
1. Mengatasi Mual dan Muntah
Vometa efektif dalam meredakan mual dan muntah akibat:
- Gangguan pencernaan, seperti GERD dan gastritis.
- Efek samping obat, seperti kemoterapi dan radioterapi.
- Mual pasca operasi atau anestesi.
- Infeksi virus atau bakteri yang menyerang saluran pencernaan.
2. Mengobati Gastroparesis
Gastroparesis adalah kondisi di mana pengosongan lambung menjadi lebih lambat dari normal, menyebabkan perut terasa penuh, kembung, mual, hingga muntah. Vometa membantu mempercepat pergerakan makanan dari lambung ke usus, sehingga mengurangi gejala gastroparesis.
3. Membantu Pengobatan GERD dan Dispepsia
GERD dan dispepsia sering menyebabkan rasa terbakar di dada, sendawa berlebihan, serta rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Dengan meningkatkan pergerakan makanan di saluran cerna, Vometa membantu mengurangi keluhan GERD dan dispepsia fungsional.
4. Meredakan Mual pada Ibu Hamil (Harus dengan Resep Dokter)
Vometa kadang digunakan untuk mengatasi morning sickness pada ibu hamil, tetapi penggunaannya harus dalam pengawasan dokter karena belum cukup data mengenai keamanannya selama kehamilan.
Dosis Vometa
Dosis Vometa disesuaikan dengan kondisi pasien, tingkat keparahan gejala, serta bentuk sediaan obat. Berikut adalah panduan dosis umum penggunaan Vometa:
1. Dosis Vometa untuk Dewasa
- Mual dan muntah ringan hingga sedang: 10 mg, 3 kali sehari sebelum makan.
- Gastroparesis atau GERD: 10-20 mg, 3 kali sehari sebelum makan.
- Dosis maksimal harian: 30 mg.
2. Dosis Vometa untuk Anak-anak
- Mual dan muntah ringan: 0,25–0,5 mg/kg berat badan, 3 kali sehari.
- Dosis maksimal harian: 2,4 mg/kg berat badan (tidak lebih dari 30 mg per hari).
3. Dosis Vometa untuk Lansia
- Lansia dengan gangguan hati atau ginjal mungkin memerlukan dosis lebih rendah.
- Penggunaan Vometa pada lansia harus dalam pengawasan dokter.
Vometa sebaiknya dikonsumsi sebelum makan, karena makanan dapat mengurangi efektivitas penyerapannya dalam tubuh.
Efek Samping Vometa
Seperti obat lainnya, Vometa memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping ini bisa ringan hingga serius, tergantung pada kondisi pasien dan dosis yang digunakan.
Efek Samping Umum
- Sakit kepala ringan
- Mulut kering
- Pusing
- Diare ringan
Efek Samping Serius
Beberapa efek samping serius dari Vometa yang harus diwaspadai meliputi:
1. Gangguan Irama Jantung (QT Prolongation)
Vometa dapat memperpanjang interval QT pada jantung, yang bisa meningkatkan risiko aritmia serius. Gejalanya meliputi:
- Jantung berdebar tidak teratur
- Pingsan mendadak
- Sesak napas
2. Efek Neurologis
Pada beberapa kasus, Vometa dapat menyebabkan efek samping pada sistem saraf, seperti:
- Kegelisahan
- Kejang ringan
- Gangguan koordinasi gerakan
Jika mengalami efek samping serius, segera hentikan penggunaan Vometa dan hubungi dokter.
Peringatan dan Kontraindikasi
Sebelum menggunakan Vometa, penting untuk mengetahui beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko efek samping.
1. Kontraindikasi Vometa
Vometa tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi berikut:
- Riwayat gangguan irama jantung
- Gangguan hati berat
- Tumor hipofisis yang menghasilkan prolaktin (prolaktinoma)
- Alergi terhadap domperidone atau komponen lain dalam Vometa
2. Interaksi Obat Vometa
Beberapa obat dapat berinteraksi dengan Vometa dan meningkatkan risiko efek samping, seperti:
- Antibiotik makrolida (eritromisin, klaritromisin) → Meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
- Obat antijamur (ketokonazol, itraconazole) → Dapat meningkatkan kadar Vometa dalam darah.
- Antidepresan tertentu (fluoxetine, sertraline) → Dapat memperburuk efek samping neurologis.
Jika sedang mengonsumsi obat lain, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Vometa.
Kesimpulan
Vometa adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mual, muntah, gangguan pencernaan, dan GERD. Dengan kandungan domperidone, Vometa bekerja dengan memblokir reseptor dopamin, sehingga mempercepat pengosongan lambung dan mengurangi rasa mual.
Dosis Vometa harus disesuaikan dengan kondisi pasien, dengan dosis maksimal 30 mg per hari. Efek samping yang umum termasuk sakit kepala, mulut kering, dan pusing, sementara efek samping serius seperti gangguan irama jantung harus diwaspadai.
Sebelum menggunakan Vometa, konsultasikan dengan dokter, terutama jika memiliki riwayat gangguan jantung atau sedang mengonsumsi obat lain yang berpotensi berinteraksi dengan Vometa.