Voriconazole Obat Apa? Manfaat, Dosis, Kandungan, dan Efek Sampingnya

Daftar Isi

Voriconazole adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur serius. Ketahui manfaat, dosis, kandungan, dan efek samping Voriconazole di sini.

Voriconazole adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur serius. Ketahui manfaat, dosis, kandungan, dan efek samping Voriconazole di sini.

Apa Itu Voriconazole?

Voriconazole adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur serius, termasuk aspergillosis invasif, kandidiasis esofagus, dan infeksi jamur akibat Fusarium atau Scedosporium. Voriconazole termasuk dalam kelas triazole antifungal, yang bekerja dengan menghambat enzim lanosterol 14α-demethylase. Enzim ini berperan dalam sintesis ergosterol, komponen penting dalam membran sel jamur. Dengan menghambat produksi ergosterol, Voriconazole merusak membran sel jamur, sehingga menghambat pertumbuhan dan penyebarannya dalam tubuh.

Voriconazole sering digunakan untuk pasien dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, atau individu yang menjalani kemoterapi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, suntikan intravena, dan suspensi oral, dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Kandungan Voriconazole

Voriconazole memiliki bahan aktif utama Voriconazole, yang merupakan turunan triazole dengan spektrum luas terhadap berbagai jenis jamur patogen. Selain itu, dalam sediaan oral atau injeksi, Voriconazole mengandung beberapa bahan tambahan seperti:

  • Laktosa monohidrat
  • Selulosa mikrokristalin
  • Povidon
  • Magnesium stearat
  • Silikon dioksida

Bagi pasien yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap salah satu eksipien, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Voriconazole.

Manfaat Voriconazole

Voriconazole memiliki manfaat utama dalam mengobati infeksi jamur yang berpotensi mengancam nyawa, terutama pada pasien dengan imunodefisiensi. Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan Voriconazole meliputi:

1. Aspergillosis Invasif

Aspergillosis invasif adalah infeksi serius yang disebabkan oleh jamur Aspergillus, terutama menyerang paru-paru. Infeksi ini umum terjadi pada pasien dengan sistem imun lemah, seperti pasien kanker, transplantasi organ, atau penderita HIV/AIDS. Voriconazole adalah pilihan utama dalam pengobatan aspergillosis invasif.

2. Kandidiasis Esophagus dan Sistemik

Voriconazole juga efektif dalam mengatasi infeksi Candida yang telah menyebar ke darah (kandidemia), serta kandidiasis esofagus yang sering terjadi pada pasien dengan sistem kekebalan yang rendah.

3. Infeksi Jamur Langka (Fusariosis dan Scedosporiosis)

Voriconazole digunakan untuk mengobati infeksi jamur langka yang sulit ditangani dengan antijamur lain, seperti infeksi akibat Fusarium dan Scedosporium, yang dapat menyerang kulit, paru-paru, dan organ lain.

Dosis Voriconazole

Dosis Voriconazole tergantung pada usia, berat badan, tingkat keparahan infeksi, dan kondisi medis pasien. Berikut adalah panduan dosis yang umum digunakan:

Dosis untuk Dewasa

  • Aspergillosis Invasif:
    • Dosis awal (loading dose): 6 mg/kg setiap 12 jam selama 24 jam.
    • Dosis pemeliharaan: 4 mg/kg setiap 12 jam secara intravena, atau 200 mg dua kali sehari secara oral.
  • Kandidiasis Esofagus:
    • 200 mg dua kali sehari selama 14 hari.
  • Infeksi Fusarium dan Scedosporium:
    • 6 mg/kg setiap 12 jam selama 24 jam, lalu dilanjutkan dengan 4 mg/kg setiap 12 jam.

Dosis untuk Anak-anak (2-12 Tahun)

  • 9 mg/kg setiap 12 jam melalui infus intravena.

Dosis untuk Pasien dengan Gangguan Hati

  • Pasien dengan gangguan hati perlu dosis yang disesuaikan, biasanya dengan pengurangan hingga 50% dari dosis normal.

Voriconazole harus dikonsumsi satu jam sebelum atau setelah makan untuk meningkatkan penyerapannya.

Efek Samping Voriconazole

Seperti obat lainnya, Voriconazole memiliki efek samping yang perlu diwaspadai. Efek samping ini bisa ringan hingga serius.

Efek Samping Umum

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Gangguan penglihatan sementara (sensitivitas terhadap cahaya, penglihatan kabur)
  • Ruam kulit
  • Pusing
  • Diare

Efek Samping Serius

Walaupun jarang terjadi, Voriconazole dapat menyebabkan efek samping serius seperti:

1. Hepatotoksisitas (Kerusakan Hati)

Voriconazole dapat meningkatkan enzim hati (SGOT, SGPT), yang dapat menyebabkan kerusakan hati jika digunakan dalam jangka panjang atau pada dosis tinggi. Gejala yang harus diwaspadai meliputi:

  • Kelelahan berlebihan
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)
  • Nyeri perut bagian atas

2. Reaksi Alergi Serius

Beberapa pasien dapat mengalami reaksi alergi seperti:

  • Ruam yang parah
  • Pembengkakan wajah atau tenggorokan
  • Sesak napas

3. Gangguan Irama Jantung (QT Prolongation)

Voriconazole dapat memperpanjang interval QT, yang berisiko menyebabkan aritmia jantung serius. Gejalanya bisa berupa:

  • Detak jantung tidak teratur
  • Pingsan tiba-tiba

Jika mengalami efek samping serius, segera cari bantuan medis.

Interaksi Obat Voriconazole

Voriconazole dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, yang dapat meningkatkan atau menurunkan efektivitasnya. Beberapa interaksi yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Obat yang meningkatkan kadar Voriconazole: Omeprazole, klaritromisin
  • Obat yang menurunkan kadar Voriconazole: Rifampisin, fenitoin, efavirenz
  • Obat yang berisiko meningkatkan efek samping Voriconazole: Warfarin (risiko perdarahan meningkat), statin (risiko rabdomiolisis), benzodiazepin (risiko sedasi berlebihan)

Karena banyaknya interaksi obat, pasien yang menggunakan Voriconazole harus berkonsultasi dengan dokter mengenai obat lain yang sedang dikonsumsi.

Peringatan dan Kontraindikasi

Voriconazole tidak boleh digunakan pada kondisi berikut:

  • Alergi terhadap Voriconazole atau obat golongan azole lainnya.
  • Pasien dengan gangguan jantung berat yang berisiko mengalami QT prolongation.
  • Wanita hamil dan menyusui, kecuali jika benar-benar diperlukan.
  • Pasien dengan gangguan hati berat (memerlukan pengawasan ketat).

Kesimpulan

Voriconazole adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur serius seperti aspergillosis invasif, kandidiasis esofagus, dan infeksi Fusarium atau Scedosporium. Obat ini bekerja dengan menghambat sintesis ergosterol, yang penting untuk pertumbuhan jamur.

Dosis Voriconazole bervariasi tergantung kondisi pasien, dengan dosis umum 200 mg dua kali sehari untuk infeksi ringan hingga 6 mg/kg untuk infeksi berat. Efek samping yang umum meliputi mual, sakit kepala, gangguan penglihatan sementara, dan ruam kulit, sementara efek samping serius seperti kerusakan hati, reaksi alergi, dan gangguan jantung harus diwaspadai.

Sebelum menggunakan Voriconazole, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan dosis yang tepat serta mencegah interaksi obat yang berbahaya.