Trimetazidine Obat Apa? Manfaat, Dosis, Kandungan, dan Efek Sampingnya
Trimetazidine adalah obat yang digunakan untuk mengobati angina (nyeri dada) akibat penyakit jantung koroner. Ketahui manfaat, dosis, kandungan, serta efek samping Trimetazidine di sini!
Apa Itu Trimetazidine?
Trimetazidine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri dada (angina pektoris) akibat penyakit jantung koroner. Trimetazidine bekerja dengan cara meningkatkan metabolisme sel jantung sehingga otot jantung tetap mendapatkan energi meskipun suplai oksigen berkurang.
Obat ini termasuk dalam golongan anti-iskemik, yang berbeda dengan obat jantung lainnya seperti beta-blocker atau nitrat. Trimetazidine tidak menurunkan tekanan darah atau memperlambat detak jantung, melainkan membantu sel jantung bekerja lebih efisien dalam kondisi suplai oksigen yang terbatas.
Trimetazidine tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul yang harus digunakan sesuai resep dokter. Obat ini biasanya diberikan sebagai terapi tambahan untuk pasien yang tidak mendapatkan efek optimal dari obat jantung lainnya.
Manfaat Trimetazidine
Trimetazidine memiliki beberapa manfaat utama dalam dunia medis, khususnya dalam pengobatan penyakit jantung. Berikut beberapa manfaat utama Trimetazidine:
1. Mengurangi Nyeri Dada (Angina Pektoris)
Trimetazidine membantu mengurangi frekuensi dan intensitas serangan angina, terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
2. Meningkatkan Toleransi Terhadap Aktivitas Fisik
Pasien dengan angina sering mengalami nyeri dada saat beraktivitas. Trimetazidine membantu meningkatkan toleransi tubuh terhadap aktivitas fisik dengan menjaga suplai energi ke otot jantung.
3. Melindungi Jantung dari Kerusakan akibat Iskemia
Ketika suplai oksigen ke jantung berkurang, sel jantung bisa mengalami kerusakan. Trimetazidine membantu melindungi sel jantung dari stres oksidatif dan meningkatkan metabolisme energi dalam sel.
4. Membantu Mengatasi Gangguan Telinga dan Mata Tertentu
Trimetazidine juga dapat digunakan untuk mengatasi kondisi seperti vertigo dan gangguan penglihatan akibat gangguan sirkulasi darah, meskipun penggunaannya dalam kasus ini lebih terbatas.
5. Memperbaiki Fungsi Sel Jantung pada Pasien dengan Gagal Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Trimetazidine dapat membantu meningkatkan fungsi jantung pada pasien dengan gagal jantung, terutama sebagai terapi tambahan.
Kandungan Trimetazidine
Trimetazidine mengandung zat aktif Trimetazidine dihydrochloride, yang bekerja dengan cara:
- Menghambat oksidasi asam lemak dan meningkatkan metabolisme glukosa dalam sel jantung, sehingga efisiensi energi meningkat meskipun suplai oksigen rendah.
- Melindungi sel jantung dari stres oksidatif dan kerusakan akibat kekurangan oksigen.
- Menjaga keseimbangan ion dalam sel untuk mencegah gangguan fungsi jantung.
Trimetazidine biasanya tersedia dalam tablet 20 mg atau tablet lepas lambat 35 mg, yang harus dikonsumsi sesuai anjuran dokter.
Dosis dan Cara Penggunaan Trimetazidine
Dosis Trimetazidine dapat bervariasi tergantung kondisi pasien dan bentuk sediaan obatnya. Berikut adalah dosis umum yang digunakan:
1. Dosis Trimetazidine untuk Angina Pektoris (Nyeri Dada Kronis)
- Tablet 20 mg: 1 tablet, 3 kali sehari setelah makan.
- Tablet lepas lambat 35 mg: 1 tablet, 2 kali sehari (pagi dan malam).
2. Dosis Trimetazidine untuk Gangguan Sirkulasi Telinga dan Mata
- Tablet 20 mg: 1 tablet, 2-3 kali sehari tergantung kondisi pasien.
Cara Konsumsi Trimetazidine yang Benar
- Minum Trimetazidine dengan segelas air setelah makan untuk mengurangi kemungkinan efek samping pencernaan.
- Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet lepas lambat karena dapat mengurangi efektivitasnya.
- Gunakan sesuai dosis yang dianjurkan dokter dan jangan menghentikan penggunaan tanpa konsultasi, karena bisa memperburuk kondisi jantung.
Efek Samping Trimetazidine
Meskipun umumnya aman, Trimetazidine bisa menyebabkan beberapa efek samping. Berikut efek samping yang mungkin terjadi:
1. Efek Samping Ringan
- Mual
- Sakit kepala
- Pusing atau vertigo
- Gangguan pencernaan seperti sakit perut atau diare
- Rasa lelah atau lemas
2. Efek Samping Serius (Jarang Terjadi)
- Gangguan gerakan tubuh (sindrom Parkinsonisme), seperti tremor, kaku otot, atau sulit berjalan.
- Penurunan tekanan darah berlebihan, yang bisa menyebabkan pusing atau pingsan.
- Alergi obat, seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau pembengkakan wajah.
Jika mengalami efek samping serius, segera hentikan penggunaan Trimetazidine dan hubungi dokter.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Trimetazidine
- Tidak boleh digunakan oleh pasien dengan gangguan gerakan (seperti Parkinson atau tremor esensial) – Trimetazidine dapat memperburuk kondisi ini.
- Tidak dianjurkan untuk pasien dengan gagal ginjal berat – Dosis harus disesuaikan untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
- Hati-hati pada pasien lanjut usia – Karena lebih rentan terhadap efek samping seperti pusing dan gangguan keseimbangan.
- Tidak boleh digunakan sebagai pengobatan utama serangan angina akut – Trimetazidine bukan obat darurat, sehingga tidak bisa menggantikan nitrat atau beta-blocker dalam pengobatan angina mendadak.
- Tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui tanpa rekomendasi dokter – Karena belum ada cukup data mengenai keamanannya pada kehamilan.
Interaksi Trimetazidine dengan Obat Lain
Trimetazidine memiliki sedikit interaksi dengan obat lain, tetapi tetap perlu diperhatikan jika digunakan bersamaan dengan:
- Beta-blocker (seperti bisoprolol, metoprolol) – Biasanya digunakan bersama untuk pengobatan angina, tetapi dosis harus disesuaikan oleh dokter.
- Obat tekanan darah tinggi (amlodipine, lisinopril) – Dapat meningkatkan risiko pusing atau tekanan darah rendah.
- Obat antiaritmia (amiodarone, digoxin) – Konsultasikan dengan dokter sebelum mengombinasikan dengan Trimetazidine.
Kesimpulan
Trimetazidine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri dada (angina pektoris) akibat penyakit jantung koroner. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan efisiensi metabolisme sel jantung, sehingga tetap bisa menghasilkan energi meskipun suplai oksigen terbatas.
Trimetazidine tidak menggantikan obat jantung lain seperti nitrat atau beta-blocker, tetapi digunakan sebagai terapi tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan angina stabil.
Dosis Trimetazidine harus sesuai dengan anjuran dokter, biasanya 20 mg tiga kali sehari atau 35 mg dua kali sehari. Meskipun efek sampingnya ringan, seperti mual dan sakit kepala, obat ini bisa menyebabkan gangguan gerakan pada lansia atau pasien dengan Parkinsonisme. Jika mengalami efek samping serius, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Gunakan Trimetazidine dengan bijak untuk mendukung kesehatan jantung dan mengurangi risiko nyeri dada akibat penyakit jantung koroner!