Thiamphenicol Obat Apa? Manfaat, Dosis, Kandungan, dan Efek Sampingnya
Thiamphenicol adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti tifus, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi saluran kemih. Ketahui manfaat, dosis, kandungan, serta efek samping Thiamphenicol di sini.
Apa Itu Thiamphenicol?
Thiamphenicol adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, termasuk tifus, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, serta infeksi menular seksual seperti gonore. Obat ini merupakan turunan dari Chloramphenicol, tetapi memiliki toksisitas yang lebih rendah, sehingga lebih aman digunakan dalam pengobatan infeksi serius.
Thiamphenicol bekerja dengan menghambat sintesis protein bakteri, sehingga menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri di dalam tubuh. Karena efektivitasnya terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, Thiamphenicol sering digunakan ketika antibiotik lain kurang efektif atau jika pasien mengalami resistensi antibiotik.
Manfaat Thiamphenicol
Thiamphenicol digunakan dalam berbagai kondisi infeksi bakteri. Berikut beberapa manfaat utama dari Thiamphenicol:
1. Mengobati Infeksi Tifus (Demam Tifoid dan Paratifoid)
Thiamphenicol efektif dalam mengatasi tifus yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi, terutama pada kasus yang resisten terhadap antibiotik lain seperti ampisilin atau kotrimoksazol.
2. Mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi bakteri pada saluran pernapasan seperti bronkitis, pneumonia, dan sinusitis dapat diobati dengan Thiamphenicol, terutama jika penyebabnya adalah bakteri yang resisten terhadap antibiotik lain.
3. Mengobati Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Thiamphenicol sering digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan bakteri penyebab ISK lainnya.
4. Mengatasi Infeksi Menular Seksual (IMS)
Thiamphenicol dapat digunakan untuk mengobati gonore (kencing nanah), terutama pada kasus yang resisten terhadap antibiotik standar seperti penisilin atau seftriakson.
5. Mengobati Infeksi Tulang dan Sendi (Osteomielitis)
Infeksi bakteri pada tulang dan sendi seperti osteomielitis akibat Staphylococcus aureus dapat diatasi dengan Thiamphenicol, terutama jika pasien tidak bisa menggunakan antibiotik lain.
6. Digunakan dalam Infeksi Bakteri Berat
Thiamphenicol juga dapat digunakan dalam sepsis dan meningitis bakterial, terutama jika penyebabnya adalah bakteri yang sensitif terhadap obat ini.
Kandungan Thiamphenicol
Bahan aktif utama dalam obat ini adalah Thiamphenicol, yang merupakan antibiotik dengan mekanisme kerja menghambat sintesis protein bakteri.
Thiamphenicol tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, antara lain:
- Kapsul atau tablet oral (250 mg, 500 mg)
- Sirup suspensi untuk anak-anak
- Sediaan injeksi (untuk penggunaan rumah sakit dalam kasus infeksi berat)
Selain bahan aktifnya, Thiamphenicol juga mengandung bahan tambahan seperti:
- Laktosa monohidrat – Sebagai pengisi tablet
- Magnesium stearat – Sebagai agen anti-gumpal
- Povidone – Untuk meningkatkan stabilitas obat
Dosis dan Cara Penggunaan Thiamphenicol
Dosis Thiamphenicol ditentukan berdasarkan jenis infeksi, tingkat keparahan, dan kondisi pasien. Berikut panduan dosis yang umum digunakan:
1. Dosis Thiamphenicol untuk Tifus (Demam Tifoid dan Paratifoid)
- Dewasa: 500 mg, 4 kali sehari selama 7–14 hari
- Anak-anak: 25–50 mg/kg berat badan per hari, dibagi dalam 3–4 dosis
2. Dosis Thiamphenicol untuk Infeksi Saluran Pernapasan
- Dewasa: 500 mg, 3–4 kali sehari selama 7–10 hari
- Anak-anak: 25–50 mg/kg berat badan per hari, dibagi dalam beberapa dosis
3. Dosis Thiamphenicol untuk Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Dewasa: 500 mg, 3 kali sehari selama 7–14 hari
- Anak-anak: 25 mg/kg berat badan per hari, dibagi dalam 2–3 dosis
4. Dosis Thiamphenicol untuk Gonore
- Dewasa: 2,5 gram dosis tunggal atau 500 mg 3 kali sehari selama 5–7 hari
5. Dosis Thiamphenicol untuk Osteomielitis dan Infeksi Berat Lainnya
- Dewasa: 500 mg setiap 6–8 jam selama 2–4 minggu tergantung respons pasien
- Anak-anak: Dosis disesuaikan berdasarkan berat badan dan kondisi pasien
Cara Penggunaan yang Benar
- Minum Thiamphenicol sesuai dosis yang dianjurkan dokter dan habiskan seluruh dosis meskipun gejala membaik sebelum pengobatan selesai.
- Konsumsi sebelum atau sesudah makan, tetapi lebih baik sebelum makan agar penyerapannya lebih optimal.
- Jika dalam bentuk suspensi atau sirup, kocok botol sebelum digunakan.
- Jangan menghentikan penggunaan secara tiba-tiba, karena bisa menyebabkan resistensi bakteri.
- Jika lupa minum dosis, segera konsumsi begitu ingat, tetapi jangan menggandakan dosis untuk menggantinya.
Efek Samping Thiamphenicol
Meskipun Thiamphenicol umumnya aman digunakan, beberapa efek samping dapat terjadi.
Efek Samping Umum
- Mual dan muntah
- Diare ringan
- Sakit kepala
- Pusing
- Ruam kulit ringan
Efek Samping yang Jarang Terjadi
- Gangguan pencernaan seperti nyeri perut
- Reaksi alergi ringan seperti gatal atau ruam merah
- Gangguan hati ringan yang menyebabkan peningkatan enzim hati
Efek Samping Serius (Memerlukan Penanganan Medis Segera)
- Depresi sumsum tulang – Ditandai dengan kelelahan ekstrem, mudah memar, atau perdarahan yang tidak biasa
- Reaksi alergi berat (anafilaksis) – Ditandai dengan pembengkakan wajah, sesak napas, dan ruam berat
- Gangguan hati berat – Ditandai dengan kulit dan mata menguning (jaundice), urin gelap, dan nyeri perut bagian kanan atas
- Diare berat akibat infeksi Clostridium difficile – Ditandai dengan diare yang terus-menerus dan kram perut
Jika mengalami efek samping serius, segera hentikan penggunaan dan cari bantuan medis.
Kontraindikasi dan Peringatan Penggunaan Thiamphenicol
Thiamphenicol tidak boleh digunakan dalam kondisi berikut:
- Pasien dengan gangguan sumsum tulang atau anemia aplastik
- Wanita hamil dan menyusui, kecuali atas rekomendasi dokter
- Pasien dengan gangguan hati berat
- Pasien dengan riwayat alergi terhadap Thiamphenicol atau Chloramphenicol
Interaksi Obat Thiamphenicol dengan Obat Lain
Thiamphenicol dapat berinteraksi dengan beberapa obat, seperti:
- Warfarin atau obat pengencer darah – Dapat meningkatkan risiko perdarahan
- Obat imunosupresan (Azathioprine, Methotrexate) – Dapat meningkatkan efek samping pada sumsum tulang
- Obat anti-epilepsi (Fenitoin, Karbamazepin) – Dapat meningkatkan kadar obat dalam darah
Jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Thiamphenicol.
Kesimpulan
Thiamphenicol adalah antibiotik spektrum luas yang digunakan untuk mengatasi tifus, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, gonore, dan infeksi serius lainnya. Meskipun efektif, penggunaan Thiamphenicol harus sesuai dengan resep dokter untuk menghindari efek samping serius seperti depresi sumsum tulang atau gangguan hati. Jika mengalami efek samping berat, segera konsultasikan dengan dokter.