Dosis Abacavir untuk Dewasa dan Anak-Anak: Berapa Takaran yang Tepat?

Daftar Isi

Abacavir adalah salah satu obat antiretroviral yang digunakan untuk mengendalikan infeksi HIV/AIDS. Agar pengobatan efektif, penting untuk mengetahui dosis abacavir anak dewasa yang tepat. Takaran yang digunakan berbeda berdasarkan usia, berat badan, serta kondisi kesehatan pasien.

Kesalahan dalam pemberian dosis bisa menyebabkan efektivitas pengobatan menurun atau meningkatkan risiko efek samping. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara rinci berapa dosis abacavir yang dianjurkan untuk dewasa dan anak-anak, serta bagaimana aturan pakainya agar terapi berjalan optimal.

untuk mengetahui dosis abacavir anak dewasa yang tepat. Takaran yang digunakan berbeda berdasarkan usia, berat badan, serta kondisi kesehatan pasien.

Baca juga: Abacavir Obat Apa

Bagaimana Cara Kerja Abacavir?

Sebelum memahami dosis yang tepat, penting untuk mengetahui bagaimana cara kerja abacavir dalam tubuh.

Abacavir termasuk dalam kelompok Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTIs), yang bekerja dengan cara menghambat enzim reverse transcriptase yang digunakan virus HIV untuk berkembang biak. Dengan menekan enzim ini, abacavir membantu memperlambat replikasi virus dan menurunkan jumlah virus dalam darah atau viral load.

Namun, abacavir tidak dapat digunakan sebagai obat tunggal. Obat ini harus dikombinasikan dengan antiretroviral lain agar pengobatan lebih efektif dan mencegah resistensi virus.

Pelajari lebih lanjut cara minum obat ini di sini: Cara Minum Abacavir

Dosis Abacavir untuk Dewasa

Untuk pasien HIV dewasa, dosis abacavir umumnya diberikan dalam bentuk tablet 300 mg atau larutan oral 20 mg/ml.

1. Dosis Standar untuk Dewasa

  • 600 mg per hari, yang bisa diberikan dalam dua cara:
    • 300 mg dua kali sehari, atau
    • 600 mg sekali sehari

Pilihan antara dosis harian tunggal atau dosis terbagi tergantung pada rekomendasi dokter dan kondisi kesehatan pasien.

2. Dosis untuk Pasien dengan Gangguan Hati Ringan

  • Dosis dapat dikurangi menjadi 200 mg dua kali sehari, tergantung pada evaluasi dokter.
  • Pasien dengan gangguan hati berat tidak disarankan untuk menggunakan abacavir.

Dosis Abacavir untuk Anak-Anak

Dosis abacavir untuk anak-anak ditentukan berdasarkan berat badan mereka. Umumnya, obat ini diberikan dalam bentuk larutan oral 20 mg/ml atau tablet yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak.

1. Anak dengan Berat Badan Kurang dari 14 kg

  • 8 mg/kg per dosis, diberikan dua kali sehari.
  • Total dosis harian maksimal 600 mg.

2. Anak dengan Berat Badan 14–21 kg

  • 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari.

3. Anak dengan Berat Badan 21–30 kg

  • 150 mg dua kali sehari atau 450 mg sekali sehari.

4. Anak dengan Berat Badan Lebih dari 30 kg

  • 300 mg dua kali sehari atau 600 mg sekali sehari, sama seperti dosis dewasa.

Pemberian obat pada anak-anak harus dilakukan dengan pengawasan dokter untuk memastikan dosisnya sesuai dengan berat badan dan respons tubuh terhadap pengobatan.

Jika Anda lupa memberikan dosis anak, baca panduannya di sini: Lupa Minum Abacavir

Berapa Lama Abacavir Harus Dikonsumsi?

Pengobatan HIV menggunakan abacavir bersifat jangka panjang. Pasien harus mengonsumsi obat ini secara rutin sesuai dengan anjuran dokter agar virus tetap terkendali dan tidak bermutasi menjadi kebal terhadap obat.

Pasien tidak boleh menghentikan penggunaan abacavir tanpa persetujuan dokter karena hal ini dapat menyebabkan viral load meningkat dengan cepat dan mempercepat perkembangan penyakit.

Pelajari lebih lanjut tentang durasi penggunaannya di sini: Durasi Penggunaan Abacavir

Bagaimana Cara Mengonsumsi Abacavir dengan Benar?

Agar efek terapi optimal, pasien harus mengikuti aturan pemakaian berikut:

  • Minum obat pada waktu yang sama setiap hari agar kadar abacavir dalam darah tetap stabil.
  • Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Jika menggunakan larutan oral, pastikan dosisnya diukur dengan alat yang tepat (bukan sendok makan biasa).
  • Jika terjadi efek samping ringan, tetap lanjutkan pengobatan dan konsultasikan dengan dokter jika gejala bertambah parah.

Efek Samping yang Mungkin Muncul

Meskipun umumnya aman jika digunakan sesuai dosis, abacavir bisa menyebabkan beberapa efek samping, di antaranya:

Efek Samping Umum

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Ruam kulit ringan

Efek Samping Serius

  • Reaksi hipersensitivitas (alergi serius) pada pasien dengan gen HLA-B*5701 positif
  • Gangguan hati pada pasien dengan riwayat penyakit hati
  • Peningkatan risiko penyakit jantung pada pasien dengan faktor risiko tertentu

Jika mengalami efek samping berat, segera hentikan obat dan cari bantuan medis.

Baca juga tentang aturan dosis lengkap di sini: Dosis Abacavir

Q&A: Pertanyaan Umum tentang Dosis Abacavir Anak Dewasa

Apakah dosis abacavir sama untuk semua pasien HIV?
Tidak. Dosis disesuaikan berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan pasien.

Apakah anak-anak bisa menggunakan tablet abacavir?
Jika berat badan anak sudah cukup (di atas 14 kg), mereka bisa menggunakan tablet dengan dosis yang disesuaikan oleh dokter.

Apakah dosis abacavir bisa dikurangi jika pasien mengalami efek samping?
Ya, dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis jika pasien mengalami efek samping tertentu.

Berapa lama pasien harus mengonsumsi abacavir?
Pengobatan HIV menggunakan abacavir bersifat jangka panjang dan harus dikonsumsi setiap hari sesuai dengan anjuran dokter.

Apakah dosis abacavir bisa dihentikan sewaktu-waktu?
Tidak. Menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter dapat menyebabkan viral load meningkat dan mempercepat perkembangan HIV menjadi AIDS.

Kesimpulan

Dosis abacavir anak dewasa harus disesuaikan dengan usia, berat badan, serta kondisi kesehatan pasien. Dewasa umumnya mengonsumsi 300 mg dua kali sehari atau 600 mg sekali sehari, sementara anak-anak mendapatkan dosis berdasarkan berat badan mereka.

Karena pengobatan HIV bersifat jangka panjang, pasien harus mengonsumsi abacavir secara rutin agar virus tetap terkendali dan tidak mengalami resistensi. Jika mengalami efek samping, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penyesuaian dosis yang tepat.