Fistula Ani Penyebab Nyeri Buang Air Besar

Daftar Isi
Fistula ani bisa menyebabkan nyeri saat buang air besar dan komplikasi serius. Ketahui penyebab, gejala, serta cara mengobatinya sebelum terlambat!

Fistula ani adalah kondisi medis di mana terbentuk saluran abnormal antara anus dan kulit di sekitarnya. Saluran ini biasanya berkembang akibat infeksi yang menyebabkan abses di area anus. Jika abses tersebut tidak sembuh dengan baik, maka bisa membentuk fistula, yaitu jalur kecil yang menghubungkan bagian dalam anus dengan permukaan kulit.

Fistula ani penyebab nyeri buang air besar sering kali tidak disadari pada tahap awal. Namun, jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang serius, infeksi berulang, bahkan komplikasi yang memerlukan tindakan bedah.

Fistula ani bisa menyebabkan nyeri saat buang air besar dan komplikasi serius. Ketahui penyebab, gejala, serta cara mengobatinya sebelum terlambat!

Kenapa Fistula Ani Bisa Menyebabkan Nyeri Saat Buang Air Besar?

Nyeri saat buang air besar adalah salah satu gejala utama fistula ani. Berikut beberapa alasan mengapa kondisi ini sangat menyakitkan:

  1. Infeksi Berulang – Fistula ani sering kali diawali dengan abses yang terinfeksi, sehingga menyebabkan peradangan dan rasa sakit saat buang air besar.
  2. Luka yang Tidak Sembuh – Saluran fistula yang terus terbuka membuat jaringan di sekitar anus rentan terhadap iritasi saat feses melewatinya.
  3. Peningkatan Tekanan di Area Anus – Setiap kali buang air besar, tekanan di sekitar anus meningkat, menyebabkan nyeri yang tajam.
  4. Peradangan Kronis – Jika fistula ani tidak diobati, peradangan bisa menjadi kronis dan menyebabkan rasa sakit yang terus-menerus.

Penyebab Fistula Ani Penyebab Nyeri Buang Air Besar

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan fistula ani antara lain:

1. Infeksi Kelenjar Anus

Kelenjar kecil di dalam anus bisa mengalami infeksi dan membentuk abses. Jika abses ini tidak sepenuhnya sembuh, maka bisa berkembang menjadi fistula.

2. Penyakit Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease - IBD)

Penyakit seperti Crohn’s disease dan kolitis ulseratif dapat menyebabkan peradangan di saluran pencernaan, termasuk di area anus, yang bisa berujung pada fistula ani.

3. Cedera atau Trauma pada Anus

Cedera akibat persalinan, operasi di daerah anus, atau penggunaan alat medis tertentu dapat meningkatkan risiko terbentuknya fistula ani.

4. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa infeksi menular seksual seperti sifilis dan klamidia dapat menyebabkan peradangan di sekitar anus yang berisiko membentuk fistula.

5. Kanker Anus atau Rektum

Meskipun jarang, adanya tumor di area anus bisa menyebabkan terbentuknya fistula ani akibat kerusakan jaringan di sekitarnya.

Gejala Fistula Ani yang Harus Diwaspadai

Selain nyeri saat buang air besar, berikut beberapa gejala lain yang bisa menyertai fistula ani:

  • Keluar cairan atau nanah dari area dekat anus
  • Rasa gatal dan iritasi di sekitar anus
  • Demam akibat infeksi yang sedang berlangsung
  • Munculnya benjolan yang terasa nyeri di sekitar anus
  • Darah dalam feses atau saat membersihkan anus setelah BAB

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Diagnosis Fistula Ani

Untuk memastikan apakah seseorang mengalami fistula ani, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa area sekitar anus untuk melihat adanya lubang kecil atau tanda-tanda peradangan.

2. Anoskopi

Alat kecil berbentuk tabung dimasukkan ke dalam anus untuk melihat bagian dalam saluran anus dengan lebih jelas.

3. MRI atau USG Endoanal

Pemeriksaan pencitraan seperti MRI atau USG endoanal digunakan untuk melihat struktur fistula secara lebih mendetail.

4. Tes Darah dan Kultur Cairan

Jika terdapat infeksi yang parah, dokter mungkin akan melakukan tes darah dan mengambil sampel cairan untuk menentukan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.

Cara Mengobati Fistula Ani Penyebab Nyeri Buang Air Besar

1. Obat Antibiotik

Jika infeksi masih ringan, dokter bisa meresepkan antibiotik untuk mengurangi peradangan dan menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, antibiotik tidak dapat menyembuhkan fistula ani sepenuhnya.

2. Drainase Abses

Jika fistula ani diawali dengan abses yang belum pecah, dokter mungkin akan melakukan prosedur drainase untuk mengeluarkan nanah dan mencegah infeksi lebih lanjut.

3. Prosedur Bedah (Fistulotomi)

Dalam kasus yang lebih parah, fistula ani memerlukan tindakan pembedahan untuk membersihkan saluran fistula dan mencegah infeksi berulang.

4. Seton Placement

Seton adalah benang khusus yang dimasukkan ke dalam fistula untuk membantu mengeringkan nanah dan mencegah infeksi sebelum dilakukan tindakan bedah lanjutan.

5. Penggunaan Lem atau Sumbatan Biologis

Metode non-bedah ini melibatkan penyuntikan zat khusus ke dalam fistula untuk menutup saluran tanpa harus melakukan operasi besar.

Cara Mencegah Fistula Ani

Meskipun tidak semua kasus fistula ani bisa dicegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya:

  • Menjaga kebersihan area anus untuk mencegah infeksi.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit yang bisa memperburuk kondisi anus.
  • Minum cukup air untuk membantu proses pencernaan yang lebih lancar.
  • Menghindari duduk terlalu lama agar tidak ada tekanan berlebih pada area anus.
  • Melakukan pemeriksaan rutin jika memiliki riwayat penyakit radang usus atau gangguan pencernaan lainnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Jangan tunda pemeriksaan ke dokter jika mengalami:

  • Nyeri luar biasa saat buang air besar
  • Keluar nanah atau darah dari sekitar anus
  • Demam tinggi dan badan terasa lemas
  • Benjolan di sekitar anus yang tidak kunjung hilang

Semakin cepat didiagnosis dan ditangani, semakin kecil risiko komplikasi serius yang bisa terjadi.

Kesimpulan

Fistula ani penyebab nyeri buang air besar bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Infeksi yang tidak tertangani dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan, ketidaknyamanan, bahkan komplikasi serius seperti infeksi sistemik.

Jika mengalami gejala seperti nyeri saat BAB, keluarnya cairan dari anus, atau munculnya benjolan yang terasa sakit, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dengan perawatan yang cepat dan tepat, fistula ani bisa diatasi tanpa menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatan.